Jika di tanya apa yang saya ingat jika mendengar kata "Burung Garuda Pancasila"?
Lambang Negara Indonesia :-indo , ada simbol-simbol pancasila di
dalamnya , sisik di leher burung garuda berjumlah 45 yang menandakan "Tahun" , masing-masing sayap berjumlah 17 menandakan "Tanggal"
, dan ekor burung garuda yang berjumlah 8 menandakan "Bulan" dimana
Negara Indonesia meneriakkan dengan bebas kata Merdeka. dan kedua
kakinya mencengkram dengan kokoh sebuah pita bertulisan " BHINEKKA
TUNGGAL IKA" itu yang terbesit di pikiran saya.
Lalu apa lagi, apa hanya itu saja?? ternyata arti dari lambang garuda tidak sedemikian dangkal yang saya ketahui. Masih banyak hal yang penting dan berkaitan dengan Lambang Negara Indonesia "Burung Garuda Pancasila" seperti siapa perancang gambar tersebut? Bagaimana dengan pemberian namanya? apa makna dan arti lambang tersebut?
Lalu apa lagi, apa hanya itu saja?? ternyata arti dari lambang garuda tidak sedemikian dangkal yang saya ketahui. Masih banyak hal yang penting dan berkaitan dengan Lambang Negara Indonesia "Burung Garuda Pancasila" seperti siapa perancang gambar tersebut? Bagaimana dengan pemberian namanya? apa makna dan arti lambang tersebut?
Lambang negara Indonesia berupa seekor Burung Garuda berwarna emas yang berkalungkan perisai yang di dalamnya bergambar simbol-simbol Pancasila, dan mencengkeram seutas pita putih yang bertuliskan "BHINNEKA TUNGGAL IKA". Sesuai dengan desainnya, lambang tersebut bernama resmi Garuda Pancasila. Garuda merupakan nama burung itu sendiri, sedangkan Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang disimbolkan dalam gambar-gambar di dalam perisai yang dikalungkan itu. Nama resmi Garuda Pancasila yang tercantum dalam Pasal 36A, UUD 1945.
Sejarah
Adalah Sultan Hamid II ,Perancangan lambang negara dimulai pada
Desember 1949, beberapa hari setelah pengakuan kedaulatan Republik
Indonesia Serikat oleh Belanda. Kemudian pada tanggal 10 Januari 1950,
dibentuklah Panitia Lencana Negara yang bertugas menyeleksi usulan
lambang negara. Dari berbagai usul lambang negara yang diajukan ke
panitia tersebut, rancangan karya Sultan Hamid II lah yang diterima.
Sultan Hamid II (1913–1978) yang bernama lengkap Syarif Abdul Hamid
Alkadrie merupakan sultan dari Kesultanan Pontianak, yang pernah
menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Kalimantan Barat dan juga
Menteri Negara Zonder Portofolio pada era Republik Indonesia Serikat.
Setelah disetujui, rancangan itupun disempurnakan sedikit demi sedikit
atas usul Presiden Soekarno dan masukan berbagai organisasi lainnya, dan
akhirnya pada bulan Maret 1950, jadilah lambang negara seperti yang
kita kenal sekarang. Rancangan final lambang negara itupun akhirnya
secara resmi diperkenalkan ke masyarakat dan mulai digunakan pada
tanggal 17 Agustus 1950 dan disahkan penggunaannya pada 17 Oktober 1951
oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo melalui
PP 66/1951, dan kemudian tata cara penggunaannya diatur melalui PP
43/1958.
Meskipun telah disahkan penggunaannya sejak tahun 1951, tidak ada nama
resmi untuk lambang negara itu, sehingga muncul berbagai sebutan untuk
lambang negara itu, seperti Garuda Pancasila, Burung Garuda, Lambang
Garuda, Lambang Negara, atau hanya sekedar Garuda. Nama Garuda Pancasila
baru disahkan secara resmi sebagai nama resmi lambang negara pada
tanggal 18 Agustus 2000 oleh MPR melalui amandemen kedua UUD 1945.
Makna dan Arti Lambang
Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, perisai, dan pita putih.
Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, perisai, dan pita putih.
Burung Garuda
Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu
yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad
ke-6. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna
emas pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan.Pada
burung garuda itu, jumlah bulu pada setiap sayap berjumlah 17, kemudian
bulu ekor berjumlah 8, bulu pada pangkal ekor atau di bawah perisai 19,
dan bulu leher berjumlah 45. Jumlah-jumlah bulu tersebut jika
digabungkan menjadi 17-8-1945, merupakan tanggal di mana kemerdekaan
Indonesia diproklamasikan.
Perisai
Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai
itu mengandung lima buah simbol yang masing-masing simbol melambangkan
sila-sila dari "dasar negara" Pancasila.bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa.
Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, seperti layaknya
Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Sedangkan
latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang
menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber
dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan
lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi
empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan
perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap
manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia.
Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang
besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya
semua rakyat Indonesia bisa "berteduh" di bawah naungan negara
Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang
menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama,
seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama
Indonesia.
Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Lambang banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang
suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus
berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap
manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.
Pada perisai itu terdapat garis hitam tebal yang melintang di
tengah-tengah perisai. Garis itu melambangkan garis khatulistiwa yang
melintang melewati wilayah Indonesia.Warna merah dan putih yang menjadi
latar pada perisai itu merupakan warna nasional Indonesia, yang juga
merupakan warna pada bendera negara Indonesia. Warna merah melambangkan
keberanian, sedangkan putih melambangkan kesucian.
Untuk yang satu ini semoga agan sekalian bisa menghapalkan dengan baik bunyi pancasila. Jangan mencontoh Artis "Cinta Laura"
yang mengaku warga negara indonesia dan mencari nafkah di sini tapi
tidak bisa menghapalkan bunyi Pancasila dengan baik dan benar.
Pita dan Semboyan Negara
Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram, yang bertuliskan "BHINNEKA TUNGGAL IKA"
yang ditulis dengan huruf latin, yang merupakan semboyan negara
Indonesia. Perkataan bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam Bahasa
Jawa Kuno yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Perkataan
itu diambil dari Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang
pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perkataan itu
menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang
terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan,
bahasa, serta agama.
Semoga melalui artikel yang satu ini dapat memperdalam pemahaman kita
mengenai lambang negara kita sendiri. Buat agan-agan yang telah mampir
secara sengaja apapun tidak di blog kecil ini silakan jika ingin berbagi
kepada teman2nya mengenai Arti dari Burung Garuda Pancasila.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati serta menghargai jasa para pahlawannya.
Posted by Prama, 01 Desember 2011
0 komentar:
Posting Komentar