0
00.54 in
Bismillahirrohmanirrohim
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
عن
أبي هريرة رضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (( إن
الله يحب العطاس ويكره التثاؤب، فإذا عطس فحمد الله فحق على كل مسلم سمعه
أن يشمته، وأما التثاؤب فإنما هو من الشيطان فليرده ما استطاع، فإذا قال:
ها، ضحك منه الشيطان )) صحيح البخاري في الأدب 6223
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta’alaa
anhu, Rasulullah bersabda, “Sungguh Allah mencintai orang yang bersin
dan membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin maka pujilah
Allah, maka setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya;
adapun menguap, maka itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat
tenagamu. Dan apabil seseorang menguap dan terdengar bunyi: Aaaa, maka
syaitan pun tertawa karenanya”. Shahih Bukhari, 6223.
Imam Ibn Hajar berkata, “Imam Al-Khathabi mengatakan bahwa makna
cinta dan benci pada hadits di atas dikembalikan kepada sebab yang
termaktub dalam hadits itu. Yaitu bahwa bersin terjadi karena badan yang
kering dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang.
Ini berbeda dengan orang yang menguap. Menguap terjadi karena badan
yang kekenyangan, dan badan terasa berat untuk beraktivitas, hal ini
karena banyaknya makan . Bersin bisa menggerakkan orang untuk bisa
beribadah, sedangkan menguap menjadikan orang itu malas (Fath-hul Baari:
10/6077)
Nabi menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
((
إذا عطس أحدكم فليقل الحمد لله، وليقل له أخوه أو صاحبه: يرحمك الله، فإذا
قال له يرحمك الله فليقل: يهديكم الله ويصلح بالكم )) صحيح البخاري في
الأدب: 6224
Apabila salah seorang diantara kalian
bersin, maka ucapkanlah Al-Hamdulillah, dan hendaklah orang yang
mendengarnya menjawab dengan Yarhamukallahu, dan bila dijawab demikian,
maka balaslah dengan ucapan Yahdikumullahu wa Yushlihubaalakum (HR.
Bukhari, 6224)
Dan para dokter di zaman sekarang mengatakan,
“Menguap adalah gejala yang menunjukkan bahwa otak dan tubuh orang
tersebut membutuhkan oksigen dan nutrisi; dan karena organ pernafasan
kurang dalam menyuplai oksigen kepada otak dan tubuh. Dan hal ini
terjadi ketika kita sedang kantuk atau pusing, lesu, dan orang yang
sedang menghadapi kematian. Dan menguap adalah aktivitas menghirup udara
dalam-dalam melalui mulut, dan bukan mulut dengan cara biasa menarik
nafas dalam-dalam !!! Karena mulut bukanlah organ yang disiapkan untuk
menyaring udara seperti hidung. Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan
terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu,
atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. Oleh karena
itu, datang petunjuk nabawi yang mulia agar kita melawan “menguap” ini
sekuat kemampuan kita, atau pun menutup mulut saat menguap dengan tangan
kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.
Bersin adalah lawan dari menguap yaitu keluarnya udara dengan keras,
kuat disertai hentakan melalui dua lubang: hidung dan mulut.
Maka akan terkuras dari badan bersamaan dengan bersin ini sejumlah
hal seperti debu, haba’ (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang hanya
terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang
terkadang masuk ke dalam organ pernafasan.
Oleh
karena itu, secara tabiat, bersin datang dari Yang Maha Rahman
(Pengasih), sebab padanya terdapat manfaat yang besar bagi tubuh. Dan
menguap datang dari syaithan sebab ia mendatangkan bahaya bagi tubuh.
Dan atas setiap orang hendaklah memuji Allah Yang Maha Suci Lagi Maha
Tinggi ketika dia bersin, dan agar meminta perlindungan kepada Allah
dari syaitan yang terkutuk ketika sedang menguap.
(Lihat Al-Haqa’iq Al-Thabiyah fii Al-Islam: hal 155)
Wallahu ‘A lam bish-showwab
Semoga bermanfaat.
Posted, 17 Februari 2012
0 komentar:
Posting Komentar